Malang memang menyimpang banyak obyek wisata yang bisa dikunjungi mulia dari wisata alam sampai wisata buatan salah satu obyek wisata lainya adalah Museum Bentol yang menceritakan Sejarah dan peninggalan pabrik rokok bentoel mulai dari berdiri hingga sekarang, jika anda memakai jasa sewa mobil di malang tempat kami, driver kami bisa mengantar ke Museum bentoel.
Istilah ‘bentoel’ atau rokok ‘bentoel’ pasti tidak asing di telinga Anda. Ya, rokok ini memanglah telah ada mulai sejak beberapa puluh th. waktu lalu. Tetapi tahukah Anda bahwa cikal akan timbulnya brand ini yaitu di kota Malang. Bahkan juga di kota apel ini ada Museum Bentoel yang menarik untuk disambangi.
Museum Bentoel memanglah belum banyak di kenal orang. Maklum, museum ini baru di buka untuk umum mulai sejak akhir th. 2013. Museum Bentoel ada di Pecinan Kecil atau Jalan Wiromargo 32 Klojen Malang, kurang lebih 50 mtr. dari pertigaan Jl. Sersan Harun Pasar Besar Malang. Bangunan museum berdiri diatas tempat seluas 400 m2 dengan halaman yang cukup luas.
Bangunan yang berkesan kuno ini adalah hasil dari renovasi serta rekonstruksi yang penampilannya mendekati keaslian rumah yang memiliki serta pendiri PT. Bentoel, Ong Hok Liong. Museum ini menceritakan perjalanan Ong dalam memulai usaha rokoknya serta mengelolanya hingga berkembang cepat. Dari lukisan yang dipajang didalam museum, tercatat dengan terang bagaimanakah urutan berdirinya rokok Bentoel ini. Th. 1910, Ong Hok Liong coba rokok dengan merajang tembakau memakai pisau spesial, mengeringkannya serta membukus dengan memakai klobot jagung. Nyatanya inovasi baru yang ia buat di terima dengan baik oleh orang-orang seputar.
Lalu Ong Hok Liong bikin sebagian brand rokok hasil ciptaannya jadi sebagian merk seperti Boeroeng, Kelabang, Kendang, Djeroek Manis, serta Toerki. Tetapi rokok-rokok itu tak dapat berkompetisi dengan baik di pasar dengan kata lain kurang laris. Pada akhirnya Ong Hok Liong ganti merk rokoknya jadi Bentoel sesudah ia lakukan perjalanan spiritual ke makam Eyang Jugo di Gunung Kawi th. 1935. Waktu itu, Ong punya mimpi lihat masyarakat setempat menanggung bentoel, sejenis talas atau umbi dari tanaman keluarga Araceae. Nama ‘bentoel’ tersebut yang pada akhirnya ia anggap juga sebagai wangsit yang diterimanya sepanjang menggerakkan ritual. Dapat dibuktikan, sesudah ia ganti merk rokoknya jadi bentoel, usahanya juga semakin berkembang.
Bahkan juga pada akhir th. 1960-an, Bentoel Grup jadi perusahaan pertama di Indonesia yang menghasilkan rokok kretek filter buatan mesin serta membungkus kotak rokoknya dengan plastik. Inovasi-inovasi ini lalu jadi standard pada industri tembakau nasional. Pada th. 1990 perusahaan Bentoel jadi perusahaan umum tercatat di Bursa Dampak Jakarta serta Surabaya. Rajawali Grup menggantikan pengelolaan dari perusahaan Bentoel pada th. 1991. Lalu pada th. 2000, perusahaan Bentoel merubah nama perusahaan jadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Th. 2009 British American Tobacco plc. mengakuisisi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. PT Bentoel Internasional Investama Tbk lalu berhimpun dengan PT BAT Indonesia Tbk pada th. 2010, dengan terus menjaga nama Bentoel.
Oya, Museum Bentoel mempunyai sebagian ruang yang berperan ganda yaitu juga sebagai tempat usaha serta juga sebagai tempat tempat tinggal keluarga. Ruangan depan, untuk berkumpulnya keluarga serta mengatur usaha, sedang sisi belakang juga sebagai area untuk menyimpan. Walau bangunan tampak kuno, ruangan sisi dalam museum ini telah direnovasi dengan memberi sentuhan moderen. Tata letak ruangan serta peletakan barang yang ada di dalamnya memberi narasi perjalanan dari pertama pendirian PT Bentoel. Menuju ke arah belakang melukiskan kekinian dari histori Bentoel.
Masuk ruang museum ada banyak kursi tamu yang terdapat di kanan kiri pintu masuk. Nama Ong Hok Liong serta simbol PT Bentoel yang berbentuk umbi bentoel atau talas terpampang di segi kanan pintu masuk. Masuk ke museum ada suatu patung perunggu melukiskan diri Ong Hok Liong. Di ruangan sisi depan juga ada beberapa photo, silsilah, kalimat filosofi, serta cerita penentuan nama perusahaan. Perlengkapan yang ada adalah perlengkapan asli yang dahulu dipakai oleh Ong Hok Liong, seperti suatu kulkas General Electric buatan Amerika yang dipajang di segi tempat tidur kayu dalam kamar Blitar.
Dua ruang di segi kiri semasing menghadirkan cerita saus racikan Ong Hok Liong yang mempunyai cita rasa sendiri juga sebagai pembeda rokok Bentoel dengan rokok yang lain. Juga dipertunjukkan perubahan usaha Bentoel sampai pembuatan rokok kretek putih. Di ruangan belakang dipajang beragam koleksi rokok yang pernah di produksi oleh Ong Hok Liong berbentuk almari kaca.
Sentuhan moderen serta multimedia bikin pengunjung terasa betah berlama-lama ditempat ini. Keseluruhannya, pengunjung di ajak melanglang buana ikuti alur perubahan Bentoel dari pertama berdiri hingga keadaan sekarang ini, baik lewat beberapa barang peninggalan, galeri photo, ataupun dari multimedia.
Museum Bentoel buka setiap hari Selasa-Minggu mulai jam 08. 00-15. 00 WIB. Ticket masuk museum ini gratis, tanpa ada dipungut cost apa pun. Pengunjung cuma disuruh melapor serta isi buku tamu di kantor sekuriti dekat pintu gerbang masuk.
Untuk meraih Museum Bentoel, Anda bisa naik kendaraan pribadi baik roda dua ataupun roda empat. Dari kota Malang, tujukan kendaraan Anda menuju Klojen atau Pasar Besar Malang. Dari pasar ini jaraknya cuma seputar 50 mtr.. Museum ini cukup gampang dikenali karena adalah hanya satu bangunan di Jl. Wiromargo 32 yang mempunyai halaman luas. Bila memakai kendaraan umum, pengunjung dapat naik bus jurusan Malang-Klojen serta turun di Pasar Besar Malang. Dari sini Anda bisa menumpang ojek sampai ke tempat. atau jika anda ingin mudah menjangkaunya bisa menggunakan jasa Sewa mobil di Malang, untuk melihat harga sewa mobil di malang
0 comments:
Post a Comment